Pertumbuhan Ekonomi Sidrap Meningkat signifikan

  • Whatsapp

Sidrap, titikjurnal.com-Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sidrap pada tahun 2021 mengalami tren peningkatan yang signifikan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Sidrap di tahun tersebut sebesar 5,54 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Bappelitbangda Sidrap, Andi Muhammad Arsjad, usai rapat koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Sidrap di kantor Bappelitbangda, Sidrap, Rabu (2/3/2022).

Berita Lainnya

“Tadi kita baru saja mendengarkan rilis indikator makro yang disampaikan Kepala BPS, dan Alhamdulillah dari beberapa indikator makro yang disampaikan menunjukkan kinerja pembangunan kita yang positif di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Arsyad menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sidrap yang tahun 2020 turun hingga 0,59 persen, pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan positif di angka 5,54 persen. Angka ini, sambungnya, melampaui pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional.

”Jika kita lihat, bahwa pertumbuhan ekonomi ini tentu di disupport oleh empat sektor usaha yang menjadi sektor unggulan dalam struktur ekonomi kita,” ungkapnya.

Adapun sektor usaha yang dimaksud adalah sektor pertanian yang memberikan kontribusi sekitar 28 persen dan mengalami pertumbuhan sekitar 4 persen. Artinya, ucap Arsjad, pertumbuhan ekonomi Sidrap ini ditopang peningkatan produksi pertanian.

Yang kedua adalah sektor konstruksi, di mana ini disumbangkan oleh sektor swasta dan masyarakat.

“Kita lihat sekarang ini pembangunan perumahan-perumahan yang cukup banyak, kita lihat juga dari data IMB yang ada, kontribusinya sangat besar sekali,” jelas Andi Arsjad.

Sektor selanjutnya industri pengolahan. Arsjad mengutarakan, peningkatan produksi pertanian berefek pada industri pengolahan, khususnya di pertanian tanaman pangan.

“Adapun sektor keempat adalah sektor perdagangan besar dan kecil. Kita patut bersyukur berbagai program pemerintah selama ini untuk membangkitkan perekonomian, memberikan efek yang cukup positif,” tuturnya.

Selanjutnya Arsjad menjelaskan, data yang dikeluarkan BPS menunjukkan intervensi program yang dilakukan pemerintah selama ini memperlihatkan hasil yang positif.

“Di samping itu, kita juga lihat dari data rilis BPS, angka kemiskinan kita juga mengalami penurunan, jadi kita tetap berada pada posisi kedua kabupaten terendah se-Sulawesi Selatan,” ungkapnya.

Demikian juga dengan IPM Sidrap, jika beberapa tahun ini Sidrap hanya berada di posisi ke-7, sekarang ini naik pada posisi ke-6. Tiga komponen, imbuhnya, memperlihatkan hasil positif yakni indeks kesehatan, pendidikan yang meningkat, dan pengeluaran masyarakat yang cukup baik.

“Kemudian yang tidak kalah pentingnya disampaikan BPS, kerja-kerja kita terutama dari sektor lapangan usaha ini cukup menunjukkan hal yang positif. Kita berharap mudah-mudahan sektor penguat terutama di sektor pertanian ini tetap bisa kita kembangkan ke depannya ” harapnya.

Di bagian lain ia menyatakan, BPS selaku instansi vertikal yang selama ini menjadi rujukan, memberikan data sekunder terhadap capaian indikator makro menjadi dasar bagi pemerintah daerah.

Tidak hanya untuk mengetahui pencapaian pembangunan, tetapi juga membantu pemerintah dalam mengoreksi target capaian indikator makro. Sehingga menjadi bahan untuk penyusunan dokumen RKPD pemerintah daerah yang sementara dalam penyusunan rancangan awal.

“Kita sangat berterima kasih kepada BPS yang sudah mensupport kita dalam bentuk penyediaan data sekunder, dan tentunya ini menjadi bahan bagi kita untuk mengoreksi target RPJMD kita, khususnya target kita dalam bentuk RKPD, sehingga target kita ke depan bisa lebih rasional,” tandasnya.

Untuk diketahui, rapat koordinasi tersebut dihadiri Kepala BPS Sidrap, Baharuddin Supu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Nasruddin Waris, Kadisdagrin, Ahmad Dollah, dan pejabat OPD terkait.

Berita Terkait