Sidrap, titikjurnal.com-Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Al Anshar, yang terletak di Bacu-bacue, Kelurahan Sidenreng, Kecamatan Watang Sidenreng, memulai pembangunan ruang kelas baru (RKB), Selasa (24/5/2022).
Awal pembangunan ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Sidrap, H. Dollah Mando, Kakanwil Kemenag Sulsel, KH. Khaeroni, dan Kakan Kemenag Sidrap, Muhammad Idris Usman.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan launching Safari Dakwah Mubalig Nahdlatul Ulama Kabupaten Sidrap.
Dollah Mando dalam sambutannya berharap pondok pesantren tersebut terus berkontribusi menghasilkan generasi berakhlak mulia dan siap untuk memajukan Kabupaten Sidrap.
“Pembangunan RKB ini, tentunya merupakan penunjang tercapainya tujuan tersebut. Karenanya diharapkan pembangunan berjalan baik dan bisa rampung dengan baik,” kata Dollah.
Sementara itu, Kakan Kemenag Sidrap, Muhammad Idris Usman, mengungkap, dana awal pembangunan RKB Ponpes Al Ansar Bacu-bacue ini adalah dana CSR dari Bank Syariah Indonesia sebanyak Rp50juta.
“Dana ini diserahkan langsung oleh Bapak Kakanwil pada saat pelaksanaan bakti Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan di Bulukumba,” terang Idris Usman.
Ia melanjutkan, dana awal tersebut yang kemudian digunakan untuk membangun tiga ruang kelas baru (RKB).
“Alhamdulillah, Bapak bupati dan Bapak kakanwil sangat merespon baik, dan mudah-mudahan bantuan BSI tidak hanya sampai di sini,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kakanwil Kemenag Sulsel, KH. Khaeroni, menyambut positif pembangunan pesantren tersebut. Ia berharap dukungan seluruh pihak untuk merealisasikan pembangunan.
Sekaitan safari dakwah NU, Khaeroni berpesan agar para mubalig memberi penjelasan ke masyarakat yang argumentatif, serta mudah dipahami.
“Jangan mudah menyalahkan, hormati perbedaan. Senantiasa jaga kerukunan,” katanya.
Hadir di kegiatan itu, Kabag Kesra Sidrap, Patriadi, Camat Watang Sidenreng, Hidayatullah Abbas, Lurah Sidenreng, Irham Imran, Kasi PD. Pontren Kemenag, Masrurah Said.
Tampak pula Pimpinan Wilayah BSI Sulsel, Pimpinan Cabang BSI Sidrap dan Parepare, unsur TNI dan Polri, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.