Sidrap, titikjurnal.com-Pemerintah Kabupaten Sidrap akan memasifkan gerakan 3M (menguras, menutup, mengubur) secara menyeluruh di masyarakat untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tengah meningkat belakangan ini.
Gerakan 3M disebut sebagai cara ampuh memutus penyebaran DBD disamping fogging atau pengasapan. Dengan catatan, 3M harus dilaksanakan secara menyeluruh seluruh warga.
Jumlah kasus DBD di Kabupaten Sidrap, berdasarkan data periode Februari hinga Juni 2021, mencapai 346 kasus di mana 5 orang meninggal dunia.
“Kita ingin segera memutus mata rantai perkembangan nyamuk penyebab kasus DBD ini dengan memasyarakatkan dan memasifkan gerakan 3M,” lontar Sudirman usai memimpin rapat koordinasi penanganan DBD, Rabu (16/6/2021) di ruang kerjanya.
Gerakan tersebut, lanjut Sudirman, akan melibatkan seluruh unsur, mulai kepala desa, lurah, camat, puskesmas didukung TNI, Polri, ormas-ormas, komponen masyarakat, perkantoran swasta dan elemen masyarakat lainnya.
Secara khusus, Sudirman mengimbau jajaran Dinas Pendidikan Sidrap melakukan komunikasi dan mengedukasi para murid maupun orang tuanya untuk menerapkan gerakan 3M.
“Berdasarkan data, 5 kasus meninggal dunia semua anak sekolah dasar, selain itu 70 hingga 80 persen pasien di RS adalah anak sekolah dasar. Karenanya Kami berharap Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru menyebarluaskan informasi gerakan 3M,” ujar Sudirman.
“Semoga dengan gerakan 3M yang masif ini, kasus DBD di Kabupaten Sidrap bisa dikendalikan,” tandasnya.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri Kadis Kesehatan Dalduk KB Sidrap, H. Basra, Plt. Kadis Pendidikan, Andi Faisal Burhanuddin, Direktur RS Arifin Nu’mang, dr. Budi Santoso, Direktur RS Nene Mallomo, drg. Hj. Sahriah Usman, Kabag Kesra, Patriadi, Sekretaris BKPSDM, Hamzah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ishak Kenre dan beberapa OPD terkait lain.