Sidrap, titikjurnal.com-Bertempat di Aula Kantor BPP Kecamatan Watang Sidenreng, berlangsung Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu tingkat Kecamatan Watang Sidenreng, Kamis (26/1/2022). Acara dibuka Camat Watang Sidenreng, Hidayatullah Abbas.
Kegiatan dihadiri Ketua KTNA Sidrap, H. Samad yang juga menjadi moderator, serta tim perumus dan tim teknis kabupaten.
MTS juga diikuti pallontara, pengamat hama, BPP, PPK, ketua gapoktan, kelompok tani, penyuluh, kepala desa/lurah, distributor, petugas irigasi, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Camat Watang Sidenreng yang membacakan sambutan tertulis Bupati Sidrap berharap kegiatan itu melahirkan kesepakatan bersama yang akan dipedomani pada musim tanam berikutnya.
“Hasil musyawarah tudang sipulung tingkat kecamatan ini akan dilanjutkan pada musyawarah tudang sipulung tingkat kabupaten,” katanya.
Karenanya ia berpesan agar kesempatan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh pemangku kepentingan untuk memberi masukan demi terciptanya hasil rumusan terbaik.
“Diharapkan dapat memberikan hasil rumusan yang bermanfaat dan berguna dalam peningkatan produksi guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani sebagai tujuan dan cita-cita bersama,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Sidrap, Abdul Samad mengingatkan agar kesepakatan dalam kegiatan tudang sipulung nantinya, dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
“Pemerintah memfasilitasi kita membuat kesepakatan dalam musyawarah ini, tentu butuh kesadaran bersama untuk melaksanakan dan mematuhi kesepakatan ini,” ungkapnya.
Ia juga mengungkap, sebagaimana petunjuk Bupati Sidrap, KTNA Sidrap telah melakukan beberapa agenda, salah satunya perlindungan petani dengan cara mendaftar ke dalam BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam musyawarah tersebut, diungkap beberapa kendala dan solusi untuk musim tanam April-September 2022. Di antaranya banjir pada areal perbatasan Danau Sidenreng, sehingga diharapkan menyesuaikan dengan kondisi curah hujan berupa penggunaan varietas yang sesuai (menanam varietas umur genjah/umur pendek).
Selain itu, serangan hama dan penyakit terutama hama tikus, sehingga diharapkan adanya kegiatan pemberantasan hama tikus sebelum turun sawah dan saat setelah tanam.