Sidrap, titikjurnal.com-Kontes dan pameran bonsai “Sipakario” di halaman Kampus Universitas Ichsan, Kabupaten Sidrap, memasuki tahap penjurian, Senin (14/2/2022).
Tiga juri yang diutus pengurus pusat Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI), melaksanakan tugasnya menilai 703 pohon bonsai berbagai jenis yang dipajang.
Ketiganya berasal dari Surabaya, yakni Mohammad Saleh Purwanto, Tjatur Budi, dan Muhammad Umar.
Adapun kategori yang dilombakan yakni kategori pratama (bonsai jadi) dan prospek (bonsai setengah jadi).
Tampak satu persatu bonsai diberi bendera hijau, merah atau kuning sebagai tanda penilaian. Bendera hijau tanda bonsai kategori penilaian baik, merah sangat baik, dan kuning sebagai untuk penilaian bonsai “best ten”.
Bonsai kelas pratama dengan tanda bendera kuning berhak masuk penilaian sepuluh terbaik (best ten), dan melaju ke fase selanjutnya yakni “best in show”.
Salah satu juri, Muhammad Umar mengatakan, untuk aspek penilaian, secara umum ada empat hal.
“Bonsai kelas pratama dinilai mulai dari penampilan, gerak dasar, keserasian dan tingkat kematangan. Sementara untuk kelas prospek, hanya gerak dasar,” ungkapnya.
Sementara ketua panitia, Andi Baso menjelaskan pada saat penilaian, tidak ada siapa pun yang boleh berada dalam arena kontes, kecuali para juri.
“Pemenang ditentukan dewan juri setelah acara dibuka secara resmi oleh Bupati Sidrap, Selasa, 15 Februari,” katanya.
Ia juga mengungkap, 703 pohon yang dipajang di acara itu merupakan rekor terbanyak untuk pameran dan kontes bonsai di Sulawesi Selatan saat ini.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut diprakarsai Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Sidrap. Ketua PPBI Sidrap, H. Zulkifli Zain terlihat hadir memantau jalannya penjurian.
Kegiatan yang dijadwalkan hingga 19 Februari 2022 ini sekaligus untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi ke-678 Sidenreng Rappang.